Sabtu, 10 November 2012

TOPOLOGI JARINGAN BUS

bus : Pada topologi Bus, kedua unjung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengkaitkan dirinya dengan mentap Ethernetnya sepanjang kabel. Linear Bus: Layout ini termasuk layout yang umum. Satu kabel utama menghubungkan tiap simpul, ke saluran tunggal komputer yang mengaksesnya ujung dengan ujung. Masing-masing simpul dihubungkan ke dua simpul lainnya, kecuali mesin di salah satu ujung kabel, yang masing-masing hanya terhubung ke satu simpul lainnya. Topologi ini seringkali dijumpai pada sistem client/server, dimana salah satu mesin pada jaringan tersebut difungsikan sebagai File Server, yang berarti bahwa mesin tersebut dikhususkan hanya untuk pendistribusian data dan biasanya tidak digunakan untuk pemrosesan informasi. Instalasi jaringan Bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemungkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sederhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.


topologi jaringan bus memiliki kelebihan sebagai berikut:


  • saat menambah komputer yang baru kedalam satu jaringan bus kegiatan ini tidak menggangu komputer lainnya.
  • LAN tidak tebatas, dapat dipergunakan untuk area yang luas
  • biayanya murah karena kita hanya butuh kabel BNC (kabel coaxial thinnet)
topologi bus juga memiliki kekurangan sebagai berikut:
  • jika kabel backbone bermasalah, maka jaringan tidak dapa berfungsi sebagai mana mestinya.
  • kecepatan transfer sangat lambat, karena harus bergantian antara komputer satu dengan yang lainnya.
  • sulit untuk ekspansi jaringan/menambah jaringan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar